Kabupaten Temanggung (Profil)

kabupaten Temanggung mempunyai luas wilayah 87.065 ha, terbagi dalam 20 kecamatan (Peta Administrasi). Secara geografis terletak pada 110°23’00”-110°41’30” Bujur Timur dan 7°14’00”-7°31’35” Lintang Selatan.

Kabupaten Temanggung sebagian besar tergolong beriklim basah, dengan curah hujan tahunan berkisar dari 2.300-3.000 mm, bulan kering terjadi selama 2-3 bulan, Berdasarkan zona agroklimat tergolong zona B1, B2, dan C2.
Untuk mengetahui kondisi air tanah dalam hubungannya dengan tanaman maka dapat didekati dengan rejim kelembapan tanah yang terdiri dari rejim kelembapan udik, akuik, dan ustik. Regim kelembapan udik mendominasi (62,85%) daerah Kabupaten Temanggung.
Bahan induk tanah terdiri dari: Aluvium (pada landform dataran bahan tersebut berupa endapan pasir dan endapan liat), batuan sedimen (terdiri atas napal, breksi volkanik, dan abuvolkan), dan volkan (abu volkan, andesit, basalt, andesit-liparit, dan dasit).
Berdasarkan hasil interpretasi citra penginderaan jauh dan pengamatan di lapangan, Kabupaten Temanggung terdiri dari 3 grup landform yaitu grup alluvial (4,55%), tektonik dan structural (2,60%), dan volkanik (83,31%)
Kabupaten Temanggung didominasi oleh wilayah perbukitan 33.185 ha (38,05%), berombak seluas 23.231 ha (26,63%), agak datar seluas 177 ha (0,20%), bergunung seluas 36.678 ha (42,05%). Wilayah datar sampai bergelombang yang merupakan wilayah potensial untuk pengembangan pertanian, seluas 38.301 ha (43,90%), sedangkan sisanya merupakan daerah dengan lereng lebih dari 15%. Sebagian wilayah perbukitan yang mempunyai lereng landai masih cukup sesuai untuk pengembangan pertanian terutama tanaman tahunan/perkebunan
Tanah-tanah di Kabupaten Temanggung menurut Soil Taxonomy (Soil Survey Staff, 1998) terdiri dari 3 Ordo, yaitu: Andisol, Inceptisol, dan Alfisol. Tanah Andisol mempunyai sifat spesifik antara lain: kandungan bahan organik tanah tinggi (>3%), tekstur ringan, konsistensi gembur, berat jenis rendah (85%). Andisol ditemukan pada rejim kelembapan akuik, udik, dan ustik. Tanah Inceptisols adalah tanah yang sudah mengalami perkembangan struktur, dicirikan dengan terbentuknya horison kambik diklasifikasikan sebagai Inceptisol. Penyebarannya pada grup aluvial (jalur aliran dan lahan koluvial), volkanik (dataran volkan tua dan perbukitan volkan), dan tektonik (perbuktian struktural). Di daerah aluvial, tanah berkembang dari endapan liat, pasir, dan debu; di daerah tektonik berkembang dari napal; sedangkan di daerah volkanik berkembang dari bahan andesit, andesit-basal, dan andesit-abu volkan. Tanah Alfisols adalah tanah yang telah mengalami perkembangan struktur lanjut, dicirikan oleh terbentuknya horison B-argilik, selaput liat/organik jelas, berstruktur cukup kuat. Alfisol di daerah penelitian berkembang dari bahan andesit-basal, penyebarannya sangat sempit, dijumpai pada daerah perbukitan volkan. Tanah ini berasosiasi dengan dan Inceptisol

peta-temanggung
Sumber Balai Penelitian Tanah, 2004

2 comments

  1. Ketika masih di Tegal saya hanya kenal Temanggung kota terbersih di Jateng. setelah berkunjung ke Temanggung eeeh, kecantol 2x sama kadang Temanggung, pertama di Parakan, sekarang di kel. Tawangsari-Tembarak, hingga kini betah dan betah tinggal di Lembah G. Sumbing.

Leave a comment